Selasa, 18 Oktober 2016

Cara Menghabiskan Deadstock Tanpa Rugi


Dalam melakukan usaha terutama usaha dagang Anda tidak bisa lepas dari yang namanya produk yang tidak laku atau deadstock, sehingga  dapat menjadi stok digudang. Apabila hal ini terjadi merupakan suatu kerugian bagi penjual, karena akan membuat arus kas menjadi tidak lancar. Selain itu penjual juga akan menanggung semua beban biaya yang telah dikeluarkan, untuk melakukan pengelolaan dari deadstock tersebut.
Bagi pedagang tentu tidak akan diam begitu saja, apabila mempunyai produk yang tidak laku. Apabila didiamkan saja akan bisa memenuhi gudang, sehingga pedagang pasti akan segera melakukan beberapa cara menghabiskan deadstock supaya produk tersebut laku dipasaran. Hal tersebut dilakukan supaya pedagang tidak menanggung beberapa kerugian. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghabiskan deadstock, antara lain :
1. Memberi harga murah
Salah satu cara menghabiskan deadstock, biasanya pedagang akan memberi harga murah atau dijual dengan cara di obral. Apabila pedagang menerapakan cara seperti merubah harga lama yang tertera pada barcode dan diganti dengan harga baru yang tentunya lebih murah. Selain itu, pedagang harus memberi petunjuk atau keterangan  bahwa barang sedang dijual dengan murah atau diskon yang besar.
2. Merubah display
Cobalah Anda untuk merubah letak dari produk yang dijual. Bisa saja produk yang dijual tidak laku karena letaknya yang sulit atau tidak terjamah dari para calon pembeli, karena disebabkan terlalu banyak produk yang dijual. Oleh karena itu, Anda dapat merubahnya serta meletakkannya di tempat yang lebih strategis.
3. Beriklan
Cobalah Anda mengiklankan beberapa produk yang tidak laku tersebut. Beriklan menjadi salah satu cara menghabiskan deadstock dan dengan cara ini, bisa saja para pembeli akan datang ke toko Anda dan menjadi lebih mengetahui kelebihan atau keunggulan dari beberapa produk yang tidak laku tersebut.
4. Melakukan lelang
Anda dapat melakukan lelang ke produk yang tidak laku. Penyebab dari produk tidak laku tersebut, bukan hanya datang dari para pelanggan yang tidak kunjung datang, tetapi bisa juga dari model yang ditawarkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para pelanggan. Di sini Anda dapat memakai cara lelang terbaik, misalnya helm dengan harga Rp 120.000,-, dan pada lelang ditawarkan dengan harga Rp 100.000,-. Apabila masih tidak laku juga, maka Anda dapat mengurangi harganya sampai produk yang ditawarkan terjual.
Dengan beberapa cara menghabiskan deadstock diatas diharapkan cash flow dapat menjadi lebih lancar dan penjual terhindar dari biaya yang timbul akibat adanya deadstock tersebut. Apabila Anda ingin melaksanakan cara diatas, maka tidak boleh berdekatan dengan toko yang tidak diberi kesempatan untuk menjual produk dengan kategori ini. Karena hal itu akan terjadi perang harga yang tidak sehat di antara toko penjual tersebut. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk Anda.
Salam Pencerahan!
TOM MC IFLE
* Indonesia’s #1 Success Coach
* Lean Six Sigma Coach
* Certified Matriz Level 1 Facilitator
* CEO Top Coach Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar